Sosok HM Syahrial Yusuf namanya melekat pada citra sukses Lembaga
Pendidikan dan Pengem bangan Profesi Indonesia (LP3I). Pria asal Labuhan
Batu, Sumatra Utara, ini adalah pemilik sekaligus pendiri LP3I yang
menjadi pelopor pendidikan link and match antara dunia pendidikan dan
usaha di Indonesia. Sebagain besar lulusannya mudah terserap dunia
kerja. Menjelang shalat Jumat (13/2), wartawan Republika, Asep K Nur
Zaman dan fotografer Amin Madani, mewawancarainya di kampus LP3I, Gedung
Sentra Kramat, Senen, Jakarta Pusat:Apa di antara yang paling
dibutuhkan rakyat Indonesia hari ini?Pendidikan yang berkualitas. Selama
ini dunia pendidikan kita penuh eksperimen, yang semuanya salah kaprah
dan kebijakannya fatamorgana. Tidak pernah pemerintah membuat kebijakan
pendidikan yang radikal dan fundamental, yang mengakar terhadap masalah
pembangunan Indonesia.Yang luput dari perhatian sistem pendidikan
kita?Ada dua sumber daya alam dahsyat, namun tidak pernah kita gali
dengan sistem pendidikan yang serius: kelautan dan pertanian. Berapa
puluh juta hektare tanah menganggur yang dimiliki Indonesia. Berapa
potensi laut yang hari ini engga diambil oleh kita, malah dicuri oleh
negara lain. Ini karena konsep pembangunan dan pendidikan kita itu
orientasinya model Benua Amerika yang laut dan hutannya sedikit.
Mestinya pendidikan kita melahirkan sarjana yang 10 persennya ahli
kelautan. Karena, dua pertiga wilayah kita berupa laut, kita cetak
sarjana yang mencintai laut, hobi di laut. Tapi, tidak ada konsep
pendidikan dan pengarahannya ke sana.Saya pergi dari desa dan menjadi
sarjana ekonomi karena sistem yang terjadi. Kalau waktu itu ada tes
masuk fakultas kelautan, diajari nangkap ikan, apalagi dapat beasiswa,
mungkin saya masuk ke sana. Kemudian, saya jadi sarjana ahli nangkap
ikan dan mengekspornya. Begitu juga pertanian. Insinyur pertanian kita
mencontoh gaya-gaya ekonomi di sana (AS), sehingga tidak cinta dengan
petani itu sendiri. Maka, ketika tamat menjadi insinyur pertanian,
mereka tidak bertani ke desa.Mereka engga percaya diri, takut dibilang
kampungan kalau pulang ke desa. Itu karena kita salah dalam dasar
konsepsi pendidikan. Harus ada dong kurikulum yang membuat bangga
menjadi insinyur pertanian. Sekarang ini sebaliknya, insinyur pertanian
tidak bangga untuk menjadi petani. Padahal, mestinya dia bisa mengolah
lahan pertanian dan lebih berhasil karena memiliki pengetahuan
teknologi.Apa masalah besar dari desain pendidikan kita?Jelas ada dua
orang yang salah. Pertama, presiden. Kedua, menteri pendidikan. Presiden
yang kita banggakan, Pak Harto, mestinya menteri pendidikannya benar
pada waktu itu. Pak Harto engga paham dengan masalah ini, mestinya
menteri pendidikan yang paham. Tapi, yang diangkat sembarangan, tidak
punya wawasan tentang desain pendidikan. Pak Daud Yusuf diangkat
gara-gara kepentingan untuk membuat mahasiswa tidak ributribut dan demo.
Lahirlah kebijakan depolitisasi mahasiswa. Sekarang, yang jadi menteri
untuk ngapain? Mengamankan hura-hura politik.Kini lahir Undang-Undang
Badan Hukum Pendidikan (UU BHP). Pendapat Anda?Ini malah gendeng bin
gendeng. Ada dua temen rektor saya terkejut. Saya tidak tahu persis
angkanya, tapi bikin UU BHP biayanya disebut-sebut ratusan miliar
rupiah. Buang-buang duit begitu buat apa? Seluruh Indonesia dibikin
pusing. Kita (para rektor) lalu diajaklah rapat sosialisasi BHP, yaitu
tentang apa itu BHP, bagaimana dampaknya terhadap bisnis pendidikan, dan
seterusnya.Semua itu apa? Kulit dunia.
The Wizard of Oz Casino: Get Your Sign Up Bonus
ReplyDeleteThe Wizard 대구광역 출장마사지 of 광양 출장마사지 Oz Casino offers a fantastic welcome bonus offer for new players, starting at $10 free on registration. The offer is for new players 제천 출장안마 who 원주 출장안마 Rating: 3.6 김해 출장마사지 · 6 reviews