Saturday, February 25, 2012

Syahrial Yusuf, Pendiri LP3I`Orang Terampil tidak Menganggur`

   Sosok HM Syahrial Yusuf namanya melekat pada citra sukses Lembaga Pendidikan dan Pengem bangan Profesi Indonesia (LP3I). Pria asal Labuhan Batu, Sumatra Utara, ini adalah pemilik sekaligus pendiri LP3I yang menjadi pelopor pendidikan link and match antara dunia pendidikan dan usaha di Indonesia. Sebagain besar lulusannya mudah terserap dunia kerja. Menjelang shalat Jumat (13/2), wartawan Republika, Asep K Nur Zaman dan fotografer Amin Madani, mewawancarainya di kampus LP3I, Gedung Sentra Kramat, Senen, Jakarta Pusat:Apa di antara yang paling dibutuhkan rakyat Indonesia hari ini?Pendidikan yang berkualitas. Selama ini dunia pendidikan kita penuh eksperimen, yang semuanya salah kaprah dan kebijakannya fatamorgana. Tidak pernah pemerintah membuat kebijakan pendidikan yang radikal dan fundamental, yang mengakar terhadap masalah pembangunan Indonesia.Yang luput dari perhatian sistem pendidikan kita?Ada dua sumber daya alam dahsyat, namun tidak pernah kita gali dengan sistem pendidikan yang serius: kelautan dan pertanian. Berapa puluh juta hektare tanah menganggur yang dimiliki Indonesia. Berapa potensi laut yang hari ini engga diambil oleh kita, malah dicuri oleh negara lain. Ini karena konsep pembangunan dan pendidikan kita itu orientasinya model Benua Amerika yang laut dan hutannya sedikit. Mestinya pendidikan kita melahirkan sarjana yang 10 persennya ahli kelautan. Karena, dua pertiga wilayah kita berupa laut, kita cetak sarjana yang mencintai laut, hobi di laut. Tapi, tidak ada konsep pendidikan dan pengarahannya ke sana.Saya pergi dari desa dan menjadi sarjana ekonomi karena sistem yang terjadi. Kalau waktu itu ada tes masuk fakultas kelautan, diajari nangkap ikan, apalagi dapat beasiswa, mungkin saya masuk ke sana. Kemudian, saya jadi sarjana ahli nangkap ikan dan mengekspornya. Begitu juga pertanian. Insinyur pertanian kita mencontoh gaya-gaya ekonomi di sana (AS), sehingga tidak cinta dengan petani itu sendiri. Maka, ketika tamat menjadi insinyur pertanian, mereka tidak bertani ke desa.Mereka engga percaya diri, takut dibilang kampungan kalau pulang ke desa. Itu karena kita salah dalam dasar konsepsi pendidikan. Harus ada dong kurikulum yang membuat bangga menjadi insinyur pertanian. Sekarang ini sebaliknya, insinyur pertanian tidak bangga untuk menjadi petani. Padahal, mestinya dia bisa mengolah lahan pertanian dan lebih berhasil karena memiliki pengetahuan teknologi.Apa masalah besar dari desain pendidikan kita?Jelas ada dua orang yang salah. Pertama, presiden. Kedua, menteri pendidikan. Presiden yang kita banggakan, Pak Harto, mestinya menteri pendidikannya benar pada waktu itu. Pak Harto engga paham dengan masalah ini, mestinya menteri pendidikan yang paham. Tapi, yang diangkat sembarangan, tidak punya wawasan tentang desain pendidikan. Pak Daud Yusuf diangkat gara-gara kepentingan untuk membuat mahasiswa tidak ributribut dan demo. Lahirlah kebijakan depolitisasi mahasiswa. Sekarang, yang jadi menteri untuk ngapain? Mengamankan hura-hura politik.Kini lahir Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP). Pendapat Anda?Ini malah gendeng bin gendeng. Ada dua temen rektor saya terkejut. Saya tidak tahu persis angkanya, tapi bikin UU BHP biayanya disebut-sebut ratusan miliar rupiah. Buang-buang duit begitu buat apa? Seluruh Indonesia dibikin pusing. Kita (para rektor) lalu diajaklah rapat sosialisasi BHP, yaitu tentang apa itu BHP, bagaimana dampaknya terhadap bisnis pendidikan, dan seterusnya.Semua itu apa? Kulit dunia.

1 comment:

  1. The Wizard of Oz Casino: Get Your Sign Up Bonus
    The Wizard 대구광역 출장마사지 of 광양 출장마사지 Oz Casino offers a fantastic welcome bonus offer for new players, starting at $10 free on registration. The offer is for new players 제천 출장안마 who  원주 출장안마 Rating: 3.6 김해 출장마사지 · ‎6 reviews

    ReplyDelete